Press "Enter" to skip to content

Terus Pastikan Pengamanan KTT G20, Kapolri: Pertaruhan Negara Kita di Mata Internasional

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya terus mematangkan persiapan pengamanan puncak KTT G20 pada 15-16 November mendatang di Bali. Kali ini, pihaknya kembali menggelar tactical floor game (TFG) di command center Polda Bali.

kapolri menegaskan pelaksanaan TFG kali ini sama seperti TFG yang digelar bersama Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Rabu kemarin.

“Ini hanya untuk memperjelas tugas yang dilaksanakan di ring 1, 2 dan 3 sehingga semuanya menjadi satu kesatuan yang terintegrasi,” kata Kapolri, di Mapolda Bali, Kamis (10/11).

Dalam proses pengamanan KTT G20, mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan adanya pemanfaatan teknologi yang memang terintegrasi dari berbagai Kementerian termasuk Dukcapil dan Imigrasi. Hal ini dilakukan untuk melaksanakan deteksi awal terkait dengan pengawasan daftar-daftar orang dicurigai, DPO dan catatan Densus 88 Antiteror Polri.

“Semuanya kita pantau sehingga pada saat awal masuk. Apakah melalui bandara, pelabuhan semuanya bisa termonitor,” tuturnya.

Mantan Kapolda Banten ini mengungkapkan pihaknya sudah melakukan simulasi khususnya pada saat rute delegasi melintas dimana jika ada kendala, maka sudah tahu langkah yang dilakukan.

Lebih jauh pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemda agar jalur utama diprioritaskan untuk para delegasi dan tamu VVIP melintas. Adapun masyarakat nantinya akan ada pengalihan ke jalur alternatif.

“Jalur utama sepakat dengan pak Gubernur kita prioritaskan untuk delegasi dan untuk masyarakat kita alihkan ke jalur lain sehingga kita betul-betul bisa fokus. Ini jalur yang harus kita amankan dan tak boleh ada gangguan. Karena ini menyangkut pertaruhan negara kita di mata internasional,” ujarnya menegaskan.

Menurutnya, seluruh skenario pengamanan sudah disiapkan. Mulai dari soft hingga hard sehingga tak ada celah. Para personel kata dia, juga sudah tahu dan menguasai langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu.

“Tiap hari kita lakukan perbaikan paling tidak siapa berbuat apa, ada peristiwa di tempat tugas betul-betul bisa menguasai dan bagaimana koordinasi petugas di satu tempat berkoordinasi dengan petugas di tempat lain. Setiap ada peristiwa semua paham tentang langkah-langkah apa harus dilakukan,” ungkapnya.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mission News Theme by Compete Themes.